smangaat.com – Hay sahabat semua kembali lagi dengan saya admin di sini saya akan membahas mengenai Analis menyebut momentum tekanan pada IHSG masih mampu dimanfaatkan untuk trading atau investasi jangka pendek. Berikut rekomendasi sahamnya.
Tren koreksi indeks harga saham gabungan (Ihsg) diperkirakan masih terus berlanjut. Analis memperkirakan hari ini, Rabu (26/1), indeks bergerak di dalam tekanan di kisaran 6.502-6.711.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya mengatakan, rentang mobilitas IHSG waktu ini terlihat masih akan berada di dalam fase konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar.
Situasi perlambatan perekonomian yang masih jadi tantangan, dan juga fluktuatif harga komoditas dan nilai tukar rupiah belum akan menambahkan dampak pada pola mobilitas Ihsg.
“Tetapi, momentum tekanan masih bisa terus dimanfaatkan oleh investor baik jangka pendek, menengah maupun panjang untuk menjalankan trading ataupun investasi jangka pendek,” kata William di dalam risetnya, dikutip Rabu (26/1).
Saham yang direkomendasikan William untuk dipantau investor hari ini, antara lain Bank Mandiri (Bmri), Bank Central Asia (Bbca), Indofood CBP Sukses Makmur (Icbp), Unilever Indonesia (Unvr), Astra International (Asii), dan Ciputra Development (Ctra).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan bahwa secara teknikal IHSG berpeluang untuk rebound sehabis bisa bertahan di atas support dari Fibonacci Retracement 85,4Persen di level 6.521. Tetapi, IHSG bisa melanjutkan skenario bearish apabila menembus support krusial di level 6.484.
Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 6.521, 6.484 and 6.465, sedangkan titik support ada di posisi 6.660, 6.600 and 6.575. “Hari ini, IHSG bisa menguat menuju resisten di level 6.601,” kata Ivan.
Sebagai informasi, support merupakan tempat harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu kala. Selagi menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh sebab peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resisten adalah taraf harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Sehabis saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sampai laju perkembangan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau take profit pada Bank Mandiri (Bmri), yang diperkirakan melanjutkan tren naik jangka pendek menuju sasaran terdekat di 7.400, apabila tetap di atas level 7.150.
Setelah itu, ia menyarankan untuk hold atau buy on weakness pada Bank Central Asia (Bbca), yang saat ini berada pada fase uptrend jangka pendek, dengan peluang untuk tetap menguat apabila harga masih di atas support 7.525.
Ia juga menyarankan hold atau buy on weakness pada Bank Tabungan Negara (Bbtn). Ia menyebut, BBTN sanggup melanjutkan fase koreksi menuju level Fibonacci Retracement 50Persen di 1.550, apalagi harga menembus ke bawah support sebelumnya di 1.630.
Tidak hanya itu, Ivan juga merekomendasikan hold atau trading buy pada Charoen Pokphand Indonesia (Cpin). CPIN mampu membentuk koreksi minor yang diperkirakan sebagai wave (Iv), sebelum melanjutkan fase uptrendnya menuju sasaran di level 6.600 dan 6.750.
Akhir kata
Demikian pembahasan yang bisa admin sampaikan semoga artikel ini bisa bermanfaat, sekian dan terimakasih