Beberapa Resiko yang Perlu Diperhatikan Ketika Melakukan Usaha Budidaya Tanaman Hias
Tanaman hias kini tengah digemari kembali oleh berbagai kalangan di Indonesia. Bukan hanya masyarakat biasa, para artis dan kalangan atas pun banyak yang berburu tanaman hias, apalagi tanaman yang terbilang langka. Ini dijadikan hobi dan pengisi waktu luang di kala ada begitu banyak waktu luang yang tersedia. Tanaman hias yang dikoleksi bisa juga dijadikan sebagai langkah penghijauan di rumah.
Tingginya minat waraga Indonesia terhadap tanaman hias membuka peluang usaha untuk membudidayakan tanaman tersebut. Tidak heran, saat ini hampir di berbagai tempat bisa ditemukan berbagai lokasi yang menjual tanaman hias. Jika melihat tingginya minat warga saat ini, memulai usaha di bidang tanaman hias seharusnya tidak perlu ragu. Akan tetapi, Anda harus memperhatikan beberapa resiko yang bisa diantisipasi.
Tanaman Mati
Setiap usaha memiliki satu resiko besar yang harus ditangani supaya tidak rugi besar. Dalam kasus usaha budidaya tanaman hias, tanaman mati merupakan salah satu resiko besar dan fatal yang bisa terjadi. Tanaman bisa mati karena serangan hama atau justru karena perawatan yang kurang baik dan tepat. Oleh karena itu, memulai usaha makhluk hidup seperti ini maka harus tahu juga cara perawatan dan pengobatannya.
Jika tanaman mati karena hama dan penyakit, maka Anda harus memiliki pengetahuan dasar mengenai penyakit apa saja yang menimpa tanaman serta cara menyembuhkannya. Jika ternyata matinya tanaman karena perawatan yang kurang tepat, maka perhatikan apakah suhu tempat tanaman itu disimpan sesuai, komposisi pupuk yang diberikan sudah tepat atau apakah media tanama yang digunakan benar.
Kecurian
Resiko kecurian sebenarnya bisa terjadi pada jenis usaha apapun. Akan tetapi, jika kecurian ini terjadi pada usaha budidaya tanaman hiasa dan yang dicuri adalah indukan tanaman tersebut, kerugian yang Anda derita bisa sangat besar. Anda harus membuat indukan baru dan terkadang untuk mendapat indukan yang sama bagusnya dengan yang awal itu cukup sulit.
Untuk menghindari resiko ini maka pasangi teralis atau pagar di tempat budidaya tanaman hias. Bisa juga ditambahi dengan kawat berduri supaya tidak ada yang berani masuk. Sebagai langkah pengamanan ekstra bisa ditambah dengan pemasangan CCTV atau kamera pengawas. Dengan begitu, sekali pun lokasi budidaya Anda jauh dari rumah Anda bisa tetap merasa aman dan bisa mengawasi dari jauh.
Tanaman Tidak Laku
Resiko ketiga dari usaha budidaya tanaman hias adalah adanya tanaman yang tidak laku. Resiko ini bida dikatakan tidak terlalu besar karena bisnis tanaman bunga merupakan bisnis berjalan. Karena tidak laku, nilai tanaman bisa jadi turun tapi justru seiring berjalannya waktu justru bisa naik, apalagi jika tanaman terawat dengan baik. Semua itu tergantung pada popularitas dan tren yang ada di kalangan masyarakat.
Baca juga : Menjamur Kala Pandemi, Ini Dia Tips Supaya Bisnis Tanaman Hias Laris Manis
Pelanggan Berpindah Tempat
Hal yang cukup merugikan pada bisnis budidaya tanaman hias adalah para pelanggan yang berpindah ke tempat lain. Sebagai pelaku usaha yang barang jualannya adalah makhluk hidup, perpindahan tersebut tentunya akan sangat berpengaruh. Jika dalam jangka waktu lama tidak ada pelanggan yang membeli, sedangkan tanaman harus tetap dirawat maka pemasukan dan pengeluaran jadi tidak seimbang.
Supaya hal tersebut tidak terjadi, pelajari apa penyebab para pelanggan sampai berpindah tempat. Jika karena pelayanan, maka berikan pelayanan yang lebih baik. Jika karena variasi pilihan tanaman yang lebih banyak, budidayakan jenis tanaman yang lebih variatif. Apapun alasannya, supaya usaha budidaya tanaman hias tetap berlangsung lakukan promosi dengan baik supaya bisa menjangkau pembeli lebih luas.