Erwin mengatakan, kenaikan harga sejumlah komoditas akan menyumbang inflasi. Bahan Bakar Rumah Tangga (Bbrt) diramal inflasi sebesar 0,11Persen secara mtm, daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,08Persen, beras, cabai rawit dan tomat masing-masing sebesar 0,04Persen.
Inflasi juga pada minyak goreng dan sabun deterjen bubuk atau cair masing-masing sebesar 0,03Prosen , bawang merah dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02Persen, jeruk, bawang putih, dan mie kering instan masing-masing sebesar 0,01Prosen.
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Keperluan Pokok Kementerian Perdagangan (Sp2kp), harga sejumlah komoditas pangan mencatat kenaikan. Harga daging ayam ras naik 9Persen didalam sebulan jadi Rp 38.000 per Kg pada hari ini. Begitu juga pada harga telur ayam ras yang telah naik 14Prosen jadi Rp 29.200 per Kg.
Kenaikan harga juga pada bawang merah sebesar 12Persen jadi Rp 29.900 per Kg, diikuti kenaikan harga bawang putih honan 5Prosen jadi Rp 28.900 per Kg.
Harga beras cenderung stabil dengan kenaikan tipis masing-masing 1Prosen untuk jenis beras premium dan beras medium. Selagi cabai rawit yang diramal inflasi justru mencatat penurunan harga 23Prosen jadi Rp 63.700 per Kg.
Di samping sejumlah komoditas itu, Erwin mengatakan beberapa lainnya mengalami penurunan harga. Deflasi terdalam akan dialami cabai merah 0,04Persen secara mtm setelah bulan lalu melambung tinggi. Penurunan harga juga pada tarif angkutan udara dengan estimasi deflasi 0,02Persen.
Seperti estimasi Bi, harga cabai merah untuk semua model anjlok. Cabai merah besar anjlok 26Persen jadi Rp 36.400 per Kg. Penurunan dengan besaran yang sama pada cabai merah keriting jadi Rp 37.500 per Kg.
Jika estimasi BI soal inflasi bulan ini tidak meleset, maka realisasinya akan lebih tinggi dari inflasi Desember 0,57Prosen. Saat inflasi bulan lalu merupakan yang tertinggi sejak awal 2020.
Akhir kata
Demikian pembahasan yang bisa admin sampaikan semoga artikel ini bisa bermanfaat, sekian dan terimakasih