Fakta Unik Perkembangan Start Up Di Indonesia Yang Kian Menjanjikan- Startup atau perusahaan rintisan Indonesia menghadapi tantangan besar tahun ini. Bahkan ada yang bangkrut dan harus tutup permanen. Jadi gimana ya lengkapnya perkembangan start up Indonesia dalam menghadapi pandemi. Yuk cek di sini terkait dengan perkembangan start up Indonesia yang mengalami pasang surut setiap tahunnya.
Meski demikian perkembangan start up di Indonesia masih berada pada jalur yang positif. Kominfo membuktikan bahwa Indonesia menduduki peringkat kelima dunia pada tahun 2019, dengan 2.193 perusahaan rintisan, kedua setelah Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada.
Oleh karena itu, berdasarkan capaian tersebut, pemerintah telah melakukan segala langkah, mulai dari regulasi hingga fasilitator, untuk mendorong perkembangan layanan digital. Salah satu upaya pemerintah adalah meloloskan Gerakan 1.000 Start Up di Indonesia.
Kominfo mencontohkan capaian program 2016-2018 ini melahirkan 584 startup. Pada tahun 2019, pencapaiannya meningkat sebanyak 398 start up, dengan total 982 start up. Pemerintah juga meluncurkan Nexticorn untuk mempertemukan investor dan startup melalui konferensi domestik dan internasional. Lantas apa saja ya fakta unik terkait perkembangan start up di Indonesia ini?
-
- Valuasi dari perusahaan rintisan yang tertinggi masih dipegang oleh Gojek. 2020 adalah tahun tersulit dan tantangan besar bagi Gojek. Startup yang didirikan pada tahun 2010 masih merupakan startup yang paling bernilai tinggi. Gojek juga menjadi satu-satunya perusahaan rintisan di Indonesia dengan status bintang berujung sepuluh.
Valuasi Gojek diperkirakan mencapai 11 miliar dolar AS dan karenanya berhak atas desimal. Decacorn adalah perusahaan startup bernilai lebih dari $ 10 miliar, sekitar 10 kali lipat dari perusahaan unicorn. Startup yang akan segera menyusul Gojek adalah Tokopedia yang saat ini dikabarkan bernilai $ 7,5 miliar.
-
- Airy dan Blanja.com tutup secara permanen, dan memang untuk start-up yang bergerak di industri akomodasi tahun 2020 menjadi tahun tersulit. Ary, salah satu perusahaan start up yang bergerak di industri perkapalan, tutup permanen pada 31 Mei. Diduga, penangguhan Airy disebabkan Covid-19 yang juga melanda industri pariwisata. Akibatnya, Airy mengalami penurunan penjualan yang signifikan dan menerima permintaan pengembalian dana yang tinggi.
-
- Luncurkan aplikasi untuk pengiriman pertama, gugur satu tumbuh seribu begitulah perkembangan startup di Indonesia tahun ini. Meski banyak startup tutup tapi beberapa juga berekspansi. Misalnya Trawlbens, start up angkutan pertama di Indonesia, telah meluncurkan aplikasi yang menggunakan teknologi digital terkini.
-
- Startup Indonesia telah mengurangi pendanaan hingga pada kuartal III 2020 total modal awal Indonesia akan mencapai US $ 1,9 miliar atau Rp 26,6 triliun. Angka tersebut kemudian juga mencatat terdapat total 52 transaksi yang dimulai. Startup keuangan berbasis teknologi (fintech) menduduki peringkat pertama dengan total 8 transaksi wirausaha.
Kemudian, Edutech melakukan 6 transaksi dan Software as a Service (SaaS) melakukan 6 transaksi. Namun jika dibandingkan dengan 2019, angka tersebut justru turun. Amvesindo mencatat 113 transaksi untuk startup Indonesia pada 2019 dengan total US $ 2,9 miliar atau sekitar Rp 43 triliun. Penurunan tahun ini disebabkan investor menahan dana dengan berbagai pertimbangan.
Baca juga : Inilah Beberapa Alasan Memilih Bisnis Kuliner
-
- Kopi Kenangan mendapat pendanaan tertinggi, karena selain penurunan modal awal di Indonesia ternyata masih banyak juga perusahaan rintisan yang mendapatkan pendanaan cukup besar dari investor. Kopi Kenangan merupakan salah satu startup yang mendapat banyak pendanaan baru di tahun 2020 saat pandemi Covid-19.
Sekian ulasan mengenai fakta unik perkembangan start up di Indonesia yang kian menjanjikan. Semoga bermanfaat dan menjadi referensi saat mencari informasi tambahan terkait dengan perkembangan start up tersebut yang memang bergerak dengan cukup pesat.