smangaat.com – Sejauh ini, pihak berwenang Jepang telah mencatat tiga orang tewas dan sekitar 170 orang terluka dalam gempa tersebut. Tidak ada korban orang Indonesia.
Gempa berkekuatan 7,3 SR mengguncang perairan timur laut Jepang pada Rabu (16/3) malam. Seperti yang ditunjukkan oleh Badan Meteorologi Jepang (JMA), titik gempa difokuskan pada kedalaman 60 kilometer di bawah permukaan laut dengan jarak 57 kilometer dari pantai.
Titik ini merupakan wilayah yang sama dengan gempa besar yang mengguncang dalam waktu yang sangat lama sehingga menyebabkan kerusakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima.
Tak lama setelah goncangan, JMA juga mengeluarkan peringatan tsunami setinggi 1 meter, yang kini telah dicabut. Penyiar Jepang NHK merinci bahwa gelombang tsunami telah terjadi setinggi 30 sentimeter di Dermaga Ishinomaki, Prefektur Miyagi.
Sejauh ini, pihak berwenang Jepang telah mencatat tiga orang tewas dan sekitar 170 orang terluka.
Sementara itu, terkait dengan kondisi PLTU Fukushima, Tokyo Electric Power Company (Tepco) mengungkapkan tidak ada masalah serius atau kelainan di PLTU Fukushima Daiichi. Meskipun siphon air di kolam penyimpanan berhenti bekerja untuk beberapa waktu, tidak ada penyesuaian tingkat radiasi.
Terkait kondisi warga negara Indonesia (WNI) di sekitarnya, KBRI Tokyo menyatakan tidak ada korban jiwa dalam gempa tersebut.
KBRI Tokyo telah berbicara dengan simpul-simpul masyarakat di daerah yang terkena dampak dan tidak ada WNI yang dirugikan atau terkena dampak gempa. Ada beberapa yang terkena dampak pemadaman, kata KBRI Tokyo seperti dikutip Antara, Kamis (17 /3).
Berdasarkan informasi dari KBRI Tokyo, jumlah WNI di Jepang sekitar 67 ribu orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 984 WNI yang tinggal di Miyagi, dan 540 WNI di Fukushima. Kedua prefektur tersebut ditemukan paling dekat dengan titik fokus gempa.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan otoritas publik masih berusaha untuk menilai tingkat kerusakan, dan pihak berwenang mengatakan layanan krisis telah disibukkan dengan panggilan.
NHK juga mengatakan ratusan warga di pantai Fukushima dan Miyagi telah mengungsi ke tempat penampungan. Selain itu, terjadi pemadaman yang mengakibatkan padamnya sekitar 2.000.000 rumah tangga dan layanan kereta api.
East Japan Railway, organisasi yang mengoperasikan Shinkansen, juga merinci kereta cepat yang tergelincir di antara stasiun Fukushima dan Shiroishizao. Namun, 75 penumpang dan tiga anggota kelompok selamat.