smangaat.com – Hay sahabat semua kembali lagi dengan saya admin di sini saya akan membahas mengenai Meski menguat, konvoi IHSG hari ini diperkirkan tidak akan bergerak naik secara signifikan.
Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) hari ini (2/2) diprediksi bergerak menguat. indeks diperkirakan bergerak di level 6.502 – 6.711.
Ceo Pt Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya mengatakan, IHSG masih terlihat belum akan mengalami kenaikan penting. Ia menyebut, potensi penguatan mulai terlihat tapi belum membuktikan pola konvoi untuk meninggalkan rentang konsolidasinya.
“Rilis data perekonomian mengenai inflasi yang disinyalir masih akan berada dalam suasana stabil dan terkendali, bisa jadi salah satu sentimen yang bisa menunjang konvoi IHSG hari ini,” kata William dalam risetnya, dikutip Rabu (2/2).
Adapun, emiten yang jadi perhatian William pada hari ini adalah saham-saham yang bergerak di bidang consumer goods, properti sampai perbankan.
Saham yang bergerak di bidang consumer goods seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Gudang Garam TBK (GGRM), PT Unilever Indonesia TBK(UNVR), dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna TBK (HMSP) bisa jadi pilihan.
Saham di sektor properti dan perbankan yang bisa menjadi pilihan adalah PT Alam Sutera Realty TBK (ASRI), PT Pakuwon Jati TBK (PWON), PT Ciputra Development TBK (CTRA), (JSMR), PT Bank Central Asia TBK (BBCA), dan PT Bank Ina Perdana TBK (BINA).
William juga merekomendasikan pt Jasa Marga (Persero) TBK.
Seperti diketahui, hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi bulan Januari 2022.
Bank Indonesia memperkirakan inflasi akan mencapai 0,53% secara bulanan (Month to month) dan 2,15% (Tahun on tahun) pada bulan Januari.
Estimasi inflasi untuk bulan Januari lebih rendah dibandingkan inflasi yang tercatat pada bulan Desember sebesar 0,57%.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG masih ditutup di bawah resisten 6.649 dan diperkirakan kembali turun, menyusul koreksi sebelumnya.
Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 6.649, 6.683 dan 6.697., sedangkan titik support ada di posisi 6.614, 6.570 dan 6.521.
Sebagai informasi, support merupakan are harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu.
Saat menyentuh support, harga umumnya akan lagi tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan tetap menurun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, Resistance Adalah taraf harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Sehabis saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sampai laju perkembangan harga tertahan.
Ivan menyarankan hold atau buy on weakness pada PT Astra International TBK (ASII) yang diperkirakan masih akan turun ke level 5.325. Ia mengatakan, akan ada peluang pembalikan arah pada ASII jika harga penutupan harian masih di level 5.325 atau lebih.
Ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT Bank Tabungan Negara TBK (BBTN).
Tak hanya itu, ia juga menyarankan hold atau trading buy pada PT Bank Mandiri TBK (BMRI). Ivan menyebut saham Bmri Bisa tetap menguat selama harga tidak jatuh ke bawah 7.150.
Ia juga merekomendasikan buy on weakness pada PT XL Axiata TBK (EXCL), yang diperkirakan melemah untuk jangka pendek.
Pada perdagangan Senin (31/1), IHSG ditutup melemah 0,2% ke 6,631.2. Nilai transaksi saham mencapai Rp 14,6 triliun.
Akhir kata
Demikian pembahasan yang bisa admin sampaikan semoga artikel ini bisa bermanfaat, sekian dan terimakasih