smangaat.com Karena Hidup harus smangaat
smangaat.com – Hay sahabat semua kembali lagi dengan saya admin di sini saya akan membahas mengenai Epidemiolog menyarankan sebagian restriksi kegiatan untuk menghambat lonjakan masalah Covid-19. Namun, pemerintah tidak harus melakukan lockdown.persoalan Covid-19 masih terus meningkat terutama di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang menerapkan Pemberlakukan Restriksi Aktivitas Penduduk (Ppkm) level 2. Suasana ini memunculkan bisa saja pemerintah akan menaikkan status restriksi kegiatan.
Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan pemberlakuan Ppkm Dengan level yang sangat rendah sangat ini masih berisiko pada masalah Covid-19. “Kalau disebut PPKM level 1 atau 2 ya memang cukup berisiko lah,” Jumat (21/1).
Ia menilai perlunya pengetatan aktivitas baik berupa restriksi kegiatan dan jam operasional harta benda sampai restriksi kunjungan wisata bagi mereka yang berstatus vaksinasi penuh. Tak hanya itu, sekolah bisa menerapkan pembelajaran jarak jauh.
Meski demikian, Dicky Menganggap penerapan lockdown atau restriksi secara ketat tidak diperlukan saat ini. Alasannya, beberapa masyarakat sudah punya dukungan antibodi lewat vaksin atau infeksi alami.
Tapi ia mengingatkan pemerintah bahwa vaksinasi dosis kedua belum mencapai 80Persen dari total masyarakat. Untuk itu, PPKM juga harus diterapkan dengan merujuk pada indikator vaksin.
Saat ini, penerapan PPKM diakui belum disesuaikan dengan indikator epidemiologi. Sebagai contoh, kapasitas pengetesan dan penelusuran kontak erat masih jauh dari cukup yakni empat orang per seribu populasi per minggu.
Setelah itu, penelusuran kontak erat belum disesuaikan dengan baku Organisasi Kebugaran Dunia (Who), yaitu 30 orang setiap satu masalah konfirmasi. Situasi ini menyebabkan Indonesia berada pada posisi rawan di tengah penularan Covid-19 varian Omicron.
Apalagi Dicky memprediksi persoalan Omicron di penduduk bisa saja lebih besar dari data yang dilaporkan. “Bisa 8-10 kali lipat berasal dari yang dilaporkan,” katanya.
Sebaliknya, epidemiolog dari Universitas Indonesia Iwan Ariawan menilai peningkatan PPKM jadi level 3 belum diperlukan. Ini lantaran kebijakan itu telah memantau transmisi, kapasitas respons, dan program vaksinasi secara komprehensif.
“Iya (PPKM level 2 tidak persoalan), asal dijalankan dengan terus,” ujar dia.
Menurutnya, PPKM yang terjadi saat ini sudah disesuaikan dengan indikator yang berlaku. Adapun, peningkatan masalah corona berjalan lantaran naiknya persoalan positif pada pelaku perjalanan luar negeri.
Sementara, masalah pada pelaku perjalanan internasional tidak mencerminkan transmisi pada populasi masyarakat. “Peningkatan tajam hospitalasi pada non-pelaku perjalanan internasional dan peningkatan kematian belum berjalan,” ujar dia.
Sebagaimana diketahui, masalah Covid-19 di Indonesia tetap melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Apalagi pada hari Kamis (20/1), pemerintah melaporkan pasien corona RI bertambah 2.604, tertinggi sejak 23 September 2021 yakni 2.881 orang.
Dari total masalah itu, sebanyak 2.393 merupakan penularan lokal. Sedangkan 211 masalah didapatkan berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Akhir kata
Demikian pembahasan yang bisa admin sampaikan semoga artikel ini bisa bermanfaat, sekian dan terimakasih
![[Leaked Video 18++] Zodahub Twitter Afghanistan Baddie Hotel Room Zodahub Reddit](https://smangaat.com/wp-content/uploads/2023/03/4ohA4Vne-310x165.jpg)
![[Watch Link 18++] Teacher At Student New Viral Teacher And Student Viral Para Sa Grades 2023 Video](https://smangaat.com/wp-content/uploads/2023/03/Teacher-And-Student-Viral-Video-Para-Sa-Grades-1-310x165.jpg)
