smangaat.com – Hay sahabat semua kembali lagi dengan saya admin di sini saya akan membahas mengenai Kekhawatiran kenaikan suku bunga The Federal Reserve, meningkatnya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, dan juga kenaikan persoalan Covid-19 didalam negeri akan jadi sentimen negatif IHSG hari ini.
indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (14/2) sehabis mencetak rekor tertinggi pada pekan lalu. IHSG tertekan kekhawatiran kenaikan suku bunga The Federal Reserve, meningkatnya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, dan juga kenaikan kasus Covid-19 dalam negeri.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, kombinasi kekhawatiran kenaikan bunga The Fed dan potensi agresi Rusia pada Ukraina yang diperkirakan berlangsung pekan ini jadi sentimen negatif bagi Dow Jones Index Average selama Kamis dan Jumat yang turun tajam mencapai 2,9Persen.
“Kekhawatiran yang sama bisa menular ke bursa Indonesia dalam perdagangan awal pekan ini setelah seminggu lalu IHSG membukukan kenaikan signifikan 1,25Persen didorong modal asing masuk Rp 7,62 triliun,” ujar Edwin dalam risetnya, Senin (14/2).
Tak hanya itu, menurut dia. Kekhawatiran memanasnya interaksi Rusia dan Ukraina juga membuat naiknya harga komoditas seperti minyak dan batu bara. Secara mikro, menurut dia, situasi ini berdampak bagus untuk emiten yang memproduksi minyak dan batu bara, tapi berdampak negatif pada ekonomi secara makro karena mengakibatkan kenaikan harga Bbm, seperti Pertamax Turbo Dex dan Dex Light.
“Tinggal menunggu kapan akan dinaikkan harga Pertalite dan Pertamax karena semakin lama ditahan untuk tidak naik naik, maka akan semakin besar subsidi pada BBM di Apbn,” kata ida.
“Dengan kemungkinan harga BBM naik, demikian pula dengan tarif dasar listrik, dan minyak goreng yang hilang dari pasar akan mengakibatkan inflasi lebih tinggi. Ini terjadi di tengah jumlah korban Covid-19 yang tetap meningkat,” kata Edwin.
Ia pun memperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini bergerak pada kisaran 6.745 sampai 6.841. Edwin merekomendasikan beli kepada investor untuk saham PT United Tractor Tbk (Untr), PT Bukit Asam Tbk (Ptba), PT Astra Agro Lestari Tbk (Aali), PT Indo Tambangraya Tbk (Itmg), PT Merdeka Copper Gold Tbk (Mdka), dan pt Corporate Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (Lsip).
Baca Juga
- Kinerja Industri Semen Lampaui Level Pra-pandemi, Penjualan Membaik
- Pemerintah Cetak Utang Baru Rp 11 Triliun Lelang Sukuk Kedua 2022
- Analis Sarankan Investasi Jangka Pendek, IHSG Diramal Koreksi Lagi
Saat itu, CEO PT Indosurya Bersinar William Suryawijaya memperkirakan IHSG hari in akan bergerak di dalam rentang terbatas sesudah mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada pekan lalu. Potensi kenaikan jangka pendek terbatas meski genre modal asing kembali masuk ke pasar modal.
“Tak hanya itu sentimen berasal dari konvoi market dunia maupun regional masih turut memberi tambahan pengaruh bagi konvoi ihsg. Hari ini ihsg berpotensi bergerak terbatas,” ujar William di dalam risetnya.
Ia memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 6.698 sampai 6.876. Saat saham yang menarik untuk dipantau menurut William, antara lain PT Bank Central Asia Tbk (Bbca), PT Semen Indonesia Tbk (Smgr), PT Bank Negara Indonesia Tbk (Bbni), PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indf), PT Jasa Marga Tbk (Jsmr), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (Aali).
Akhir Kata
Demikian pembahasan yang bisa admin sampaikan semoga artikel ini bisa bermanfaat, sekian dan terimakasih