smangaat.com – Perdagangan Forex vs Crypto: Mana yang Lebih Baik? – Perdagangan valas telah menjadi pilihan populer bagi banyak pedagang di seluruh dunia. Namun, karena popularitas cryptocurrency dalam beberapa tahun terakhir, banyak pedagang mengalihkan perhatian mereka ke cryptocurrency. Juga, baru-baru ini, banyak teknologi baru telah terintegrasi dengan cryptocurrency.
Namun, popularitas forex tidak sepenuhnya digantikan oleh cryptocurrency. Beberapa pedagang bahkan memilih untuk berdagang valas dan crypto secara bersamaan untuk mendiversifikasi portofolio mereka.
Namun, memperdagangkan lebih dari satu aset mungkin bukan pilihan bagi semua pedagang karena berpotensi meningkatkan biaya perdagangan. Bagi pemula atau trader dengan modal terbatas, memilih antara trading forex atau crypto bisa menjadi dilema tersendiri.
Memahami Dasar-Dasar Trading Forex
Forex
Forex kadang-kadang disebut sebagai mata uang asing atau proses pertukaran mata uang asing. Karena melibatkan pembelian dan penjualan antara dua mata uang, analisis pasar forex sangat mirip dengan membandingkan ekonomi satu negara dengan negara lain.
Tujuannya tentu saja agar bisa memanfaatkan perubahan nilai mata uang untuk menghasilkan keuntungan. Bisnis ini sudah berjalan puluhan tahun, memiliki pelaku pasar dari berbagai kalangan, dan memiliki nilai transaksi hingga triliunan rupiah setiap harinya.
Pedagang valas menggunakan analisis teknis dan fundamental untuk menganalisis pergerakan harga. Trader dapat menggunakan layanan broker untuk membuka posisi pada pasangan mata uang yang diinginkan.
Sebagian besar broker yang menawarkan perdagangan forex diatur. Di Indonesia, perdagangan valas diatur dan diawasi oleh Bappebti. Sayangnya, bagaimanapun, broker dapat dikenakan berbagai biaya tambahan yang dapat mengikis modal perdagangan, seperti spread dan biaya perdagangan.
Crypto
Cryptocurrency adalah aset digital yang beroperasi di jaringan blockchain. Dana kripto dapat digunakan dalam banyak cara, tidak hanya untuk transaksi. Trading Cryptocurrency sendiri adalah kegiatan jual beli aset digital seperti cryptocurrency, token, dan NFT (non-fungible token).
Tidak jauh berbeda dengan forex, dimana nilai cryptocurrency juga naik turun berdasarkan supply dan demand. Tetapi penggerak harga sangat berbeda dari forex. Misalnya, ketika proyek cryptocurrency menerima suntikan dana, harga koin bisa naik secara signifikan.
Saat ini ada banyak cryptocurrency dan token di pasar, tetapi tidak semuanya bertahan lama. Beberapa proyek crypto bahkan telah berubah menjadi skema pump-and-dump palsu.
Faktanya, banyak proyek crypto telah berubah menjadi penipuan dengan kedok MLM. Kurangnya regulasi aset kripto menyebabkan pedagang sangat berhati-hati saat berinvestasi dalam koin baru.
Bagaimana perdagangan Forex berbeda dari crypto
1. DEX vs CEX
Perbedaan utama antara perdagangan forex dan crypto adalah desentralisasi dan sentralisasi. Crypto adalah singkatan dari DEX atau Decentralized Exchange. Ini berarti bahwa pedagang memiliki kontrol lebih besar atas aset kripto mereka karena tidak ada badan yang mengatur perdagangan mereka. DEX juga memiliki biaya transaksi yang lebih murah daripada CEX.
Sebaliknya, CEX atau pertukaran terpusat yang digunakan oleh pasar forex memiliki arti yang berlawanan. Namun, jenis transaksi ini memiliki lebih banyak likuiditas. Selain itu, pertukaran terpusat dapat didukung oleh lebih banyak regulasi.
2. Pelaku Pasar
Pada awalnya, sebagian besar peserta di pasar cryptocurrency adalah penambang atau pedagang eceran. Mereka biasanya membeli aset tersebut dalam jumlah kecil. Seiring pertumbuhan pasar cryptocurrency, semakin banyak pedagang dan perusahaan besar membeli cryptocurrency dalam jumlah besar.
Di sisi lain, dalam perdagangan valas, ada banyak bank dan perusahaan multinasional yang mendominasi pasar ini. Pemerintah dan bank sentral juga merupakan pemain penting di pasar forex. Meskipun ada teknologi yang dapat diikuti oleh pedagang kecil, investor institusi dan dana lindung nilai tetap yang paling berpengaruh.
Jadi, pada awalnya, cryptocurrency adalah untuk pengecer, tetapi perdagangan valas hanya untuk perusahaan besar. Seiring waktu, perusahaan besar mulai terpesona dengan dunia cryptocurrency, sementara perusahaan kecil “dipersilahkan” untuk membuka posisi di pasar forex.